Kamis, 29 November 2018

PERBDANDINGAN 3 FRAMEWORK

Tugas Kelompok Ke-3 :

TUGAS
AUDIT TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI




Dosen         : Ibu Qomariyah
Kelas          : 4KA23
Materi        : Perbandingan 3 Framework (ZACHMAN, FEAF, GARTNER)


ANGGOTA KELOMPOK :
ARYA DWI PRAMUDITA             (11115069)
MOHAMMAD FAISAL .H             (14115280)
RIZKI APRILIA DWIJAYANTI      (16115138)

BAB 1. PENDAHULUAN


      Enterprise architecture adalah deskripsi yang bersifat fundamental atau dasar dari sebuah organisasi / perusahaan yang dapat menggambarkan visi, misi, dan alur bisnis dari sebuah organisasi. Selain itu enterprise architecture juga menjelaskan tentang terminologi komposisi dari perusahaan, hubunganya dengan lingkungan eksternal dan prinsip - prinsip panduan untuk kebutuhan (analisis), desain dan evolusi dai perusahaan tersebut.


         Dalam mengembangkan sebuah enterprise architecture untuk menjadi lebih baik dan mudah maka diperlukannya sebuah kerangka berpikir. kerangka berpikir ini dikenal dengan istilah Enterprise Architecture Framework yang merupakan suatu alat yang bisa digunakan untuk mengembangkan jangkuan dari arsitektur - arsitektur yang berbeda.


      Architecture framework juga harus menggambarkan sebuah metode perancangan sistem informasi dalam istilah kumpulan building block dan memperlihatkan bagaimana building block tersebut menyesuaikan antara satu dengan lainnya. Penggunaan Enterprise Architecture Framework dapat mempercepat dan menyederhanakan pengembangan arsitektur dengan dipastikan memiliki cakupan yang lengkap dari solusi desain dan memastikan arsitektur yang terpilih dapat memungkinkan pengembangan dimasa depan sebagai respon terhadap kebutuhan bisnis.

1.  ZACHMAN Framework
     
Gartner merupakan sebuah riset informasi teknologi dan perusahaan yang menyediakan teknologi yang berhubungan dengan kapasitas pencarian fakta terselubung. Riset yang diberikan oleh Gartner bertarget pada CIO dan pemimpin IT senior pada industry dimana menyertakan agen pemerintah, high-technology dan telecom enterprise, professional service firm dan technology inventor. Pelanggan Gartner menyertakan korporasi besar, agensi pemerintah, perusahaan teknologi dan komunitas investasi. Perusahaan Gartner terdiri dari riset, program eksekutif, konsultasi dan acara, memberikan informasi riset, praktek terbaik dan trend.

2. FEAF (Federal Enterprise Architecture Framework)

Federal Enterprise Architecture adalah arsitektur enterprise pemerintah federal. Sebuah enterprise architecture menggambarkan keadaan pada saat ini dan masa depan lembaga, dan menjabarkan rencana untuk transisi dari kondisi saat ini ke keadaan masa depan yang diinginkan. Federal enterprise architecture adalah sebuah karya dalam proses untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini dirancang untuk kemudahan berbagi informasi dan sumber daya di seluruh badan-badan federal, mengurangi biaya, dan memperbaiki keadaan masyarakat.

3. Gartner Framework


Framework ini terdiri dari sebuah matriks dua dimensi klasifikasi yang didasarkan pada enam pertanyaan komunikasi (what, where, why, who, dan how) dengan enam baris sesuai dengan transformasi reifikasi. Framework adalah struktur sederhana dan logis untuk mengklasifikasikan dan mengatur representasi deskriptif dari suatu perusahaan. Meskipun tidak ada urutan prioritas untuk kolom dari framework, urutan top down dari baris ini penting untuk penyelarasan konsep bisnis dan fakta fisik perusahaan yang sebenarnya. Detail dari setiap level adalah fungsi dari setiap sel (dan bukan baris). 

BAB 2. PERBANDINGAN 3 FRAMEWORK

Seperti yang sudah diuraikan sebelumnya bahwa metodologi enterprise arsitektur memiliki pendekatan yang berbeda-beda.

Namun ada 12 kriteria yang sering digunakan untuk membandingkan dan mengevaluasi perusahaan-perusahaan arsitektur metodologi. Tidak semua kriteria ini mungkin relevan untuk organisasi, dan mungkin beberapa lebih penting dari yang lain. Tapi setidaknya bagian ini berfungsi sebagai titik awal untuk melakukan evaluasi. Adapun peringkat masing-masing metodologi ditetapkan nilai sebagai berikut:


Perlu diketahui bahwa peringkat ini bersifat subyektif:
  • Taxonomy completes mengacu pada seberapa baik anda dapat menggunakan metodologi untuk mengklasifikasikan berbagai artefak arsitektur.
  • Process completeness sepenuhnya mengacu pada bagaimana metodologi memandu anda melalui proses langka demi langkah untuk menciptakan arsitektur enterprise.
  • Reference model guidance mengacu pada bagaimana metodologi berguna dalam membantu membangun satu set model referensi.
  • Practice guidance mengacu pada berapa banyak metodologi membantu anda mencerna pola pikir arsitektu perusahaan ke organisasi anda.
  • Maturity Model mengacu pada berapa banyak panduan metodologi memberi anda dalam menilai efektifitas dan kematangan organisasi yang berbeda dalam perusahaan anda dalam menggunakan enterprise architecture.
  • Business Focus mengacu pada apakah metodologi akan fokus pada penggunaan teknologi untuk mendoron nilai bisnis, dimana nilai bisnis secara khusus didefinisikan sebagai biaya dikurangi dan/atau pendapata meningkat.
  • Governance guidance mengacu pada berapa banyak metodologi membantu dalam memahami dan menciptaka model pemerintahan yang efektif untuk enterprise architecture.
  • Partitioning guidance mengacu pada seberapa baik metodologi akan memimpin ke dalam partisi otonom yang efektif dari perusahaan, yang merupakan pendekatan yang penting untuk mengelola kompleksitas.
  • Prescriptive catalog mengacu pada seberapa baik metodologi memandu anda dalam menyiapkan katalog ase arsitektur yang dapat digunakan kembali dalam kegiatan di masa depan.
  • Vendor neutrality mengacu pada seberapa besar kemungkinan anda untuk menjadi terkunci ke sebuah konsulta tertentu dengan mengadopsi metodologi ini.
  • Information availability mengacu pada jumlah dan kualitas informasi gratis atau murah tentang metodologi ini.
  • Time to value mengacu pada kemungkinan lamanya waktu anda akan menggunakan metodologi ini sebelum anda mulai menggunakannya untuk membangun solusi yang memberikan nilai bisnis yang tinggi 

Tabel 1. Kriteria dan Ringkasan Peringkat Metodologi Enterprise Architecture

 Tabel 2. Perbandingan Karakteristik Enterprise Architecture Framework

Tabel 3. Perbandingan Komponen Enterprise Architecture Framework 

BAB 3. STUDI KASUS

       PT. Majatera adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis supermarket yang menyediakan beragam barang – barang retail yang dibutuhkan oleh masyarakt mulai dari kebutuhan pokok seperti pakaian dan makanan hingga kebutuhan sekunder seperti hiburan, alat tulis dan lain – lain. Maka kegiatan pembelian barang dari pemasok (supplier) dan penjualan kembali barang retail ke masyarakt pembeli merupakan fungsi utama dan vital dari supermarket ini. PT. Majatera dipimpin oleh seorang direktur utma yang membawahi beberapa manajer, kepala cabang dan staf operasional. 
        Dalam penelitian ini kasus yang diangkat adalah hal – hal yang berhubungan dengan proses yang terjadi pada unit/fungsi operasional. Pada fungsi opersional proses – proses yang terjadi adalah hal – hal yang berkaitan dengan pengadaan barang, penjualan barang, penerimaan barang dan penyimpanan barang.
        Sistem pengelolaan barang pada supermarket akan melibatkan unit – unit kerja di lingkungan supermarket antara lain: 

- Bagian pembelian/pengadaan barang
- Bagian penyimpanan barang (gudang)
- Bagian penjualan (kasir)
- Bagian ekspedisi/angkutan barang - Bagian keuangan 
- Manajemen Sedangkan pihak luar yang terlibat adalah supplier. 

(*lanjutan download file Makalah beserta file presentasi : 
https://drive.google.com/drive/folders/16hVeZUylbNOol1VPdQve09fMFqYJh_l5?usp=sharing )

DAFTAR PUSTAKA

  1. John Zachman’s Concise Definition of the zachman framework. Zachman International 2008.
  2. The Chief Information Officers Council. (1999). Federal enterprise architecture Framework Version 1.1. September 1999.
  3. Wartika. Iping Supriana. 2011. ANALISIS PERBANDINGAN KOMPONEN DAN KARAKTERISTIK ENTERPRISE ARCHITECTURE FRAMEWORK. Bandung: Institut Teknologi Bandung
  4. Imelda. PERANCANGAN ARSITEKTUR ENTERPRISE DENGAN METODE ZACHMAN FRAMEWORK (STUDI KASUS: PT. MAJATERA). Universitas Kampus Indonesia





Tidak ada komentar:

Posting Komentar